Rabu, 08 Juli 2009

. Rabu, 08 Juli 2009

PENINGKATAN KETERAMPILAN TATA RIAS DAN DEKORASI PENGANTIN MELALUI MAGANG KEWIRAUSAHAAN

Eny Kusumastuti
Universitas Negeri Semarang


ABSTRAK

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih sedikit sekali prosentase lulusan Pendidikan Seni Tari yang berwirausaha sendiri. Salah satu cara yang tepat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa program Studi Pendidikan Seni Tari adalah dengan mengadakan Program Magang Kewirausahaan (MKU). Kegiatan MKU di awali dengan melakukan koordinasi antar tim pelaksana dan pengusaha mitra, seleksi peserta MKU, pembekalan materi baik teoretis maupun praktis kepada mahasiswa peserta MKU, dan pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan metode demonstrasi, pendampingan dan pengamatan. Waktu pelaksanaan MKU menyesuaikan pengusaha mitra, dengan tempat di sanggar dan di gedung B2 Universitas Negeri Semarang. Materi MKU, meliputi : pengetahuan dan praktek kewirausahaan, praktek tata rias busana dan dekorasi pengantin gaya solo putri dan Solo basahan, lengkap dengan tata caranya, membantu pengusaha mitra pada saat mendapatkan permintaan merias pengantin. Evaluasi dilakukan bersamaan dengan berjalannya proses MKU oleh pihak dosen pembimbing, mahasiswa maupun pengusaha mitra. Hasil kegiatan MKU, adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam bidang tata rias dan dekorasi pengantin, yang dituangkan dalam pembuatan rencana bisnis (business plan) tentang usaha jasa rias dan dekorasi pengantin.

Kata kunci : magang kewirausahaan, tata rias, dekorasi pengantin


PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan sampai pada tahun 2007 ini, lulusan Prodi Pendidikan Seni Tari S1 sebagian besar belum terserap di lapangan pekerjaan bidang kependidikan, dan masih mengalami banyak kendala untuk terjun di dunia kerja sebagai guru. Hal tersebut diakibatkan karena terbatasnya formasi tenaga guru di bidang Pendidikan Seni Tari sebagai CPNS baru, oleh Depdiknas baik di sekolah-sekolah negeri maupun di sekolah – sekolah swasta. Minimnya lulusan program studi Pendidikan Seni Tari yang menekuni wirausaha di jalur non kependidikan menunjukkan bahwa mereka kurang memiliki keberanian untuk terjun berwirausaha. Secara teori dan praktek, lulusan program studi Pendidikan Seni Tari sudah memperoleh bekal yang memadai dengan harapan setelah lulus, dapat diterapkan di lapangan. Pada umumnya mereka berkeinginan untuk menjadi tenaga kependidikan sebagai guru atau karyawan sebuah instansi atau perusahaan. Di sisi lain, lapangan pekerjaan di luar profesi guru masih sangat terbuka lebar, misalnya di bidang penjualan jasa Dekorasi dan Rias Pengantin, Sanggar Tari, Persewaan Kostum Tari, maupun pengelola entertainment secara keseluruhan. Padahal berwirausaha di bidang ini memiliki prospek pasar yang sedemikian luas dan hampir setiap saat dibutuhkan oleh masyarakat. Kondisi tersebut menggambarkan minimnya perilaku kewirausahaan lulusan program studi Pendidikan Seni Tari. Ada kecenderungan, mahasiswa tidak mau bersusah payah dalam bekerja, sehingga ingin mencari mudahnya saja dengan menjadi pegawai negeri. Untuk menjadi seorang wirausaha tidak mudah, dituntut memiliki kemauan yang keras dan ketekunan. Seperti yang dikatakan Tarmudji (1996: 4) bahwa seorang wirausaha dapat diartikan seseorang yang berkemauan keras dalam bisnis yang patut menjadi teladan hidup.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, salah satu cara yang tepat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa program studi Pendidikan Seni Tari adalah dengan mengadakan Program Magang Kewirausahaan (MKU) di Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA Semarang. Tujuan khusus yang ingin dicapai melalui kegiatan Magang Kewirausahaan adalah ; (1) meningkatkan pengetahuan kewirausahaan mahasiswa, baik dalam keilmuannya maupun pengalaman berwirausaha, (2) memacu motivasi kewirausahaan mahasiswa yang berminat menjadi calon wirausahawan kelak setelah lulus, (3) membuka peluang untuk memperoleh pengalaman praktis kewirausahaan bagi dosen pembimbing mahasiswa, (4) menjalin kerjasama link and match antara Perguruan Tinggi dengan dunia usaha. Target luaran kegiatan Magang Kewirausahaan ini adalah : mahasiswa dapat menyerap pengalaman praktis selama magang, dapat membuat rencana bisnis (business plan) tentang usaha jasa rias dan dekorasi pengantin, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa yang dapat ditunjukkan melalui minat dan motivasi selama mengikuti magang maupun setelah selesai program magang.

METODE
Pelaksanaan kegiatan MKU di awali dengan melakukan koordinasi antar tim pelaksana dan pengusaha mitra untuk membahas persiapan, pembagian tugas, dan teknik pelaksanaan MKU. Metode Pelaksanaannya menggunakan demonstrasi, pendampingan dan pengamatan. Mahasiswa peserta kegiatan Magang Kewirausahaan ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Tari, Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang semester VI yang sudah menempuh mata kuliah Kewirausahaan, Tata Rias Busana I, Tata Rias Busana II, Tata Rias Busana Temanten, sehingga pada saat mengikuti program kegiatan Magang Kewirausahaan ini mahasiswa sudah mempunyai bekal ilmu tentang kewirausahaan dan Tata Rias. Seleksi peserta MKU dilakukan dengan langkah-langkah : (1) memberikan pengumuman kepada mahasiswa, (2) mendata mahasiswa yang berminat ikut MKU, (3) menyeleksi mahasiswa dengan materi seleksi meliputi pengetahuan kewirausahaan, keterampilan tata rias dan busana, dan minat. Pembekalan materi baik teoretis maupun praktis kepada mahasiswa peserta MKU, meliputi : materi pengetahuan kewirausahaan, materi tata rias dan busana, teknik pelaksanaan kegiatan, evaluasi pelaksanaan magang.

Tempat pelaksanaan Magang Kewirausahaan adalah Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA. Bahan dan peralatan yang dimiliki sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA cukup lengkap, terdiri dari seperangkat bahan dan alat make up, 7 set busana pengantin Solo Putri dan Basahan lengkap dengan busana pengapit, pager ayu, pager bagus, 3 set busana Paes Ageng Yogyakarta, 2 set dekorasi pengantin. Jumlah tenaga kerjanya adalah 7 orang yang terdiri dari pemilik yaitu ibu Darmawan selaku penata rias dan busana pengantin, 6 orang asisten yang bertugas merias orang tua kedua pengantin, pengapit, dan penerima tamu. Sedangkan tenaga kerja bagian dekorasi berjumlah 5 orang. Karena bidang usaha sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin adalah pelayanan jasa dari rumah ke rumah atau gedung pertemuan ke gedung pertemuan, maka tidak terlalu banyak membutuhkan ruangan kantor yang luas. Ruang kantor sekaligus ruang untuk menerima tamu/ konsumen, berfungsi juga untuk tempat menyimpan busana dan peralatan rias. Sedangkan bahan dan alat yang digunakan oleh peserta MKU adalah seperangkat bahan dan alat make up. Selama proses pelaksanaan MKU, busana dan peralatan dekorasi pengantin menggunakan milik sanggar, karena untuk pengadaan busana dan peralatan tersebut cukup mahal.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pendampingan dan pengamatan selama proses MKU berlangsung. Analisis data dilakukan berdasarkan hasil pendampingan dan pengamatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA merupakan sebuah usaha di bidang pelayanan jasa merias pengantin dan mendekorasi pelaminan pengantin. Sanggar ini didirikan oleh ibu Darmawan, seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil. Sejak masih muda, ibu Darmawan sudah berkecimpung di bidang seni, terutama seni suara, yang kemudian tertarik untuk mengembangkan bakat seni dalam bidang tata rias busana pengantin. Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin Sri Rina dipilih menjadi tempat penyelenggaraan MKU karena sanggar tersebut cukup berhasil dan dikenal masyarakat umum. Selain itu Rias wajah selalu dibutuhkan oleh setiap wanita untuk berbagai acara, terlebih lagi acara pernikahan. Seperti yang dikatakan Wahyu (1993: 10) bahwa tata rias wajah adalah teknik merias wajah yang dapat mengubah bagian muka yang kurang cantik menjadi cantik. Cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan penyempurnaan, perbaikan bentuk muka, seperti menonjolkan bagian muka tertentu serta menyamarkan dan menutupi bagian muka yang kurang menarik dengan bantuan kosmetik serta cara merias yang baik.

Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA mampu melayani jasa merias pengantin dan mendekorasi pelaminan pengantin mulai dari gaya Solo Putri dan Basahan, gaya Paes Ageng Yogyakarta, serta rias pengantin dari daerah-daerah lain maupun rias pengantin modern. Akan tetapi berdasarkan permintaan konsumen yang kebanyakan orang Jawa Tengah, Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin lebih sering merias pengantin dan mendekorasi pelaminan pengantin gaya Solo Putri dan Basahan. Konsumen Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA pada umumnya berasal dari kota Semarang, akan tetapi sering juga melayani permintaan konsumen dari kota-kota lainnya seperti Kudus, Kendal, Klaten, Salatiga. Permintaan merias dari konsumen pada bulan-bulan orang punya hajat, bisa mencapai 8 kali bahkan lebih dalam satu bulan. Di luar bulan-bulan tersebut rata-rata 2-4 kali. Harga per paket rias mulai dari 4 juta sampai 12 juta. Selain itu juga melayani permintaan konsumen sesuai dengan bugdet konsumen. Omset yang didapat setiap bulan rata-rata mencapai 30 juta.

Dalam pelaksanaan MKU, peserta mendapatkan materi teoretik dan praktek. Materi teoretik, meliputi pengetahuan tentang bahan dan alat rias pengantin, busana pengantin, dekorasi pengantin gaya solo putri dan Solo basahan serta tata cara pernikahan adat Jawa yang disampaikan dengan ceramah dan tanya jawab. Materi praktek, meliputi teknik tata rias, tata busana, dekorasi dan tata cara pernikahan adat Jawa yang disampaikan dengan demonstrasi. Peserta MKU melakukan praktek dengan ikut serta dalam melayani konsumen, tetapi masih terbatas merias keluarga pengantin.
Salah satu materi MKU adalah proses pelayanan jasa rias pengantin yang dilakukan Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA. Proses pelayanan jasa rias pengantin dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :
1)Perias mengajak diskusi dengan konsumen mengenai rias pengantin dan dekorasi pengantin apa yang dikehendaki, plafon harga sesuai dengan jenis rias pengantin yang dikehendaki konsumen, bentuk perhelatan yang dikehendaki konsumen, serta tempat perhelatan pernikahan.
2)Setelah konsumen menentukan pilihannya, maka akan ditawarkan jenis dan warna busana pengantin yang disesuaikan dengan warna kulit, bentuk perhelatan dan postur tubuh pengantin, sekaligus mencobanya.
3)Perias melakukan analisa wajah kedua pengantin terlebih dahulu sebelum melakukan proses merias, dengan harapan dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki kedua pengantin.
4)Beberapa hari sebelum hari pelaksanaan pernikahan, perias menyiapkan segala kebutuhan baik berupa bahan dan alat yang diperlukan untuk merias pengantin dan mendekorasi pelaminan pengantin. Dekorasi pelaminan pengantin biasanya dilakukan pada malam hari sebelum proses pelaksanaan pernikahan. Perias harus sudah mempelajari acara-acara apa saja yang akan dilakukan dalam pesta pernikahan tersebut, sehingga bisa dengan cepat mempersiapkan pengantinnya tepat pada waktunya.
5)Pada saat pelaksanaan pernikahan, perias melakukan tugasnya merias pengantin dengan teliti, rapi, dan tepat waktu.

Waktu pelaksanaan MKU menyesuaikan pengusaha mitra, dengan tempat di sanggar dan di gedung B2 UNNES. Evaluasi dilakukan bersamaan dengan berjalannya proses MKU oleh pihak dosen pembimbing, mahasiswa maupun pengusaha mitra. Pelaksanaan kegiatan Magang Kewirausahaan di Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin berjalan dengan lancar. Meskipun banyak kendala yang terjadi di lapangan. Kendala-kendala tersebut adalah ketidaksesuaian waktu pengusaha mitra dengan mahasiswa, bahan peralatan dan kostum yang harganya mahal, ruang yang tersedia tidak memadai. Kendala-kendala tersebut dapat diatasi dengan baik, yaitu mahasiswa peserta magang menyesuaikan waktu yang disediakan pengusaha mitra, sehingga waktu pelaksanaan praktek bisa berubah-ubah sesuai dengan waktu luang pengusaha mitra. Kadangkala apabila pengusaha mitra mendapatkan permintaan merias pengantin, mahasiswa peserta magang di ajak serta untuk membantu. Bahan, peralatan dan kostum yang mahal diantisipasi dengan cara meminjam. Ruang praktek yang terdapat di sanggar sekaligus digunakan sebagai ruang tamu sehingga cukup sempit apabila dipakai praktek untuk 10 orang sekaligus. Sehingga kadangkala mahasiswa peserta mendapatkan pelatihan rias pengantin di gedung B2 kampus UNNES.

Dalam pelaksanaan MKU ditemukan masalah yang terdapat dalam Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA, yaitu manajemen dan pemasaran produk jasanya yang masih sederhana dan tradisional. Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA, masih menggunakan manajemen rumah tangga serta pemasaran dari mulut ke mulut. Meskipun dengan pola manajemen dan pemasaran yang demikian, Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA berjalan dengan lancar. Kelemahan dari manajemen rumah tangga adalah antara pemasukan dan pengeluaran tidak bisa terkontrol dengan baik. Sedangkan pola pemasaran dari mulut ke mulut, konsumen tidak bisa terjangkau secara luas. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka mahasiswa peserta Magang Kewirausahaan berinisiatif memberikan pelatihan manajemen dan pemasaran yang lebih baik. Pelatihan manajemen diberikan dengan cara mengajarkan proses pembukuan keuangan secara rapi dan teratur. Pelatihan pemasaran diberikan dengan cara mengajarkan membuat liflet, brosur, iklan yang disebarkan kepada masyarakat luas. Sehingga dalam proses pelaksanaan MKU terjadi proses saling memberi dan menerima pengetahuan.

Manfaat dan ketercapaian tujuan kegiatan Magang Kewirausahaan ini dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu :
1.Pelaksanaan Magang Kewirausahaan ini bermanfaat bagi pengusaha mitra yaitu adanya saran dan masukan dari mahasiswa peserta dan dosen pembimbing guna kemajuan usahanya.
2.Mahasiswa peserta Magang Kewirausahaan dapat merasakan langsung pengalaman praktis dalam berwirausaha, baik menyangkut aspek keterampilan maupun manajemen kewirausahaan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri mahasiswa untuk memulai berwirausaha. Pengalaman praktis di bidang keterampilan diperoleh mahasiswa melalui praktek merias pengantin sedangkan pengalaman praktis di bidang manajemen diperoleh mahasiswa pada saat melakukan pembukuan, menjual jasa merias pengantin. Pengalaman praktis ini dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk mencoba membuka usaha baru di bidang rias dan dekorasi pengantin.
3.Bagi Perguruan Tinggi pelaksana, kegiatan Magang Kewirausahaan ini memberikan manfaat terjalinnya hubungan sinergi antara Perguruan Tinggi pelaksana dengan pengusaha mitra. Kegiatan Magang Kewirausahaan ini dapat menjadi wahana untuk memadukan pemahaman di bidang disiplin ilmu dengan penerapan ilmu di lapangan. Di samping hal tersebut, pengalaman praktis yang diperoleh di lapangan dapat dijadikan bahan masukan atau pengembangan mata kuliah serta pengembangan program kewirausahaan di perguruan tinggi.
Kegiatan Magang Kewirausahaan ini perlu dilanjutkan dengan Kuliah Kerja Usaha. Hal ini disebabkan karena manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut sangat besar, yaitu mahasiswa peserta bisa mempraktekkan keterampilan merias pengantin secara nyata.

SIMPULAN
Kegiatan Magang Kewirausahaan mahasiswa Program Studi Seni Tari semester VI Jurusan Pendidikan Seni Drama Tari dan Musik Fakultas Bahasa dan Seni di Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di bangku kuliah dalam kehidupan masyarakat secara nyata. Kegiatan ini berlangsung selama empat bulan, 1 bulan pertama untuk persiapan, 2 bulan berikutnya untuk pelaksanaan magang, dan 1 bulan berikutnya untuk evaluasi. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Magang Kewirausahaan ini adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman bekerja melayani masyarakat yang kemudian dituangkan kedalam businness plan (rencana bisnis) sebagai dasar untuk membuka usaha baru.

UCAPAN TERIMAKASIH
Atas terlaksananya Kegiatan Magang Kewirausahaan Mahasiswa Program Studi Seni Tari semester VI, Jurusan Seni Drama Tari Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, ucapan terimakasih ditujukan kepada:
1.Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, yang telah mendanai kegiatan Magang Kewirausahaan.
2.Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan Magang Kewirausahaan.
3.Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin, untuk melaksanakan kegiatan Magang Kewirausahaan.
4.Ibu Darmawan, selaku pemilik Sanggar Rias dan Dekorasi Pengantin SRI RINA Semarang, yang telah memberikan ijin dan tempat untuk melakukan kegiatan Magang Kewirausahaan.
5.Mahasiswa Program Studi Seni Tari semester VI, Jurusan Seni Drama Tari Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan Magang Kewirausahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Tarmudji, Tarsis.1996. Prinsip-prinsip Wirausaha. Yogyakarta: Liberty

Wahyu Lestari. 1993.Teknologi Rias Panggung. FPBS IKIP Semarang

3 komentar:

Toko Online Ramuan Madura mengatakan...

mg lancar selalu gan..
http://www.ramuanku.com/products.php?cid=18

Unknown mengatakan...

Your article is very interesting, thank you ..


ST3 Telkom

Anonim mengatakan...

thanks for sharing,,semoga bermanfaat
nice post

ST3TELKOM

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 
Namablogkamu is proudly powered by Blogger.com | Template by o-om.com